Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa". Saat ini Coto Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Dan direncanakan mulai bulan November 2008 Coto Makassar akan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik Garuda Indonesia dari dan ke Makassar.
Sejarah Coto Makassar
Anda pernah makan Coto Makassar atau nggak pernah sama sekali??, namun anda tidak tahu gimana munculnya Coto Makassar tersebut, malu dong orang Sulwasei Selatan nggak tau sejaranya, heeheeh , Anda tidak menyesal kalo sudah baca, dapat ilmu pengetahuan lagi. Mari kita simak !!!
Keberadaan Coto Makassar diawal kemunculannya masih menjadi pertanyaan besar, dimana dan sejak kapan coto makassar ini pertama kali di hidangkan. Coto makassar sendiri merupakan hidangan yang tergolong seni ketata bogaan yang sangat tinggi, yang tergolong sebagai makanan rakyat biasa atau umum. Namun coto makassar ini pula sering menjadi hidangan bagi kalangan istana di kerajaan Gowa dahulu.
Coto Makassar diduga pula telah ada sejak Somba Opu (pusat Kerajaan Gowa) berjaya pada tahun 1538 hingga terhidangkan dalam bentuk warung-warung yang ada sekarang dibeberapa pinggiran jalan. Sajian coto makassar diduga terpengaruh pula oleh makanan cina yang telah datang di abad 16, ini terlihat dari sambal yang digunakan yakni sambal tao-co merupakan bagian dari ketata bogaan Cina yang mempengaruhi budaya ketata bogaan Makassar.
Hidangan coto makassar ini, dalam aliran modern digolongkan sebagai hidangan sup. Bila dalam tradisi sejarah masyarakat Eropa yang muncul pada era sebelum revolusi industri di Inggris, sup disandingkan dengan roti sebagai pengganjal perut di malam hari. Maka Coto Makassar juga telah menjadi makanan bagi para pengawal kerajaan untuk mengisi perut di subuh hari sebelum bertugas dipagi harinya.
Coto Makassar pun dianggap hambar bila tak diiringi dengan ketupat atau burasa. Keenakan menikmati coto makassar tak terlepas pula dari tradisi peramuaanya yang secara khusus diolah dalam kuali tanah yang disebut: korong butta atau uring butta dan dengan rampah patang pulo(40 macam rempah) yang terdiri dari kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sere yang ditumbuk halus, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seldri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, papaya muda untuk melembutkan daging, dan kapur untuk membersihkan jerohan.
Khasnya rasa dari kentalnya coto Makassar dari ramuan rempahnya yang juga berfungsi sebagai penawar zat kolesterol yang terdapat dalam hati, babat, jantung, limpah dsb. Rasa khas inilah yang menurut dugaan bahwak keberadaan soto babat dari Madura, soto Tegal, soto Betawi, terinspirasi dari coto makassar karena dahulu dibawa oleh para pelaut kedaerah tempa soto yang lain berada sehingga diduga bahwa coto Makassar itu “lebih tua” dari pada soto di persada Nusantara ini.
Buat yang hobi masak cocok, berikut saya lampirkan resep Coto Makassar..
Bahan:
- 3 sdm minyak, untuk menumis
- 250 g daging sapi bagian has dalam, rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 cm, sisihkan air rebusannya untuk kaldu, bila perlu tambahkan dengan air hingga jumlahnya 11/2 L
- 250 g hati sapi, rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 cm
- 250 g usus sapi, rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 cm
- 250 g limpa sapi, rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 cm
- 250 g jantung sapi, rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 cm
- 250 g babat sapi, rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 cm
- 250 g kacang tanah, sangrai, haluskan
Bumbu, haluskan:
- 5 sdm ketumbar butiran, sangrai
- 1 sdm jintan bubuk
- 1 sdm merica bubuk
- 5 batang serai, ambil bagian putihnya, iris tipis
- 4 cm lengkuas
- 5 siung bawang putih
- 1½ sdt garam
Sambal taoco, haluskan:
- 5 sdm taoco
- 4 butir bawang merah, goreng
- 4 buah cabai merah, goreng
- 4 buah cabai rawit merah, goreng
Pelengkap:
- 2 batang bawang daun, iris tipis
- 2 batang daun seledri, cincang halus
- 1 sdt cuka masak
- 1 sdt air jeruk nipis
- 2 sdm bawang merah goreng, siap pakai
Cara membuat:
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Masukkan daging, hati, usus, limpa, jantung, dan babat, aduk rata.
- Tuangkan kaldu daging sapi, didihkan. Masak hingga semua bahan matang, angkat.
- Sajikan panas dengan sambal taoco dan pelengkap.
Simple & semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar